Pengambilan Kunci
- Akinesia dan apraksia adalah kondisi neurologis yang memengaruhi gerakan sukarela tetapi memiliki penyebab dan manifestasi yang berbeda.
- Akinesia adalah hilangnya atau gangguan gerakan otot sukarela, yang berhubungan dengan penyakit Parkinson. Hal ini ditandai dengan kesulitan memulai atau melaksanakan gerakan, kekakuan, dan kurangnya gerakan spontan.
- Apraxia, di sisi lain, adalah gangguan perencanaan motorik yang memengaruhi kemampuan untuk melakukan gerakan atau gerak tubuh yang terampil, meskipun memiliki kekuatan dan koordinasi yang diperlukan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai cedera otak atau kondisi neurologis dan terlihat pada kondisi seperti stroke atau Alzheimer.
Apa itu Akinesia?
Akinesia adalah gangguan di mana orang yang terkena tidak dapat memulai gerakan sukarela, dan ada penundaan yang terlibat. Gangguan ini merupakan disfungsi motorik, dan ini bisa diakibatkan oleh berbagai kondisi neurologis. Penyakit Parkinson ada di urutan teratas daftar itu.
Orang yang menderita akinesia mungkin mengalami kesulitan dalam memulai gerakan. Mereka mungkin juga melihat pengurangan gerakan spontan. Gangguan ini mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berguling-guling di tempat tidur, dan bangun dari tempat duduk.
Seringkali akinesia disebut "pembekuan" karena beberapa orang mengalami pembekuan gaya berjalan dalam gangguan ini. Ini memberi kesan bahwa kaki tidak bisa digerakkan. Selain kaki, tangan, dan jari juga bisa mengalami perasaan membeku ini.
Dopamin adalah solusi untuk gangguan neurologis ini. Oleh karena itu obat yang meningkatkan aktivitas dopamin berdiri sebagai obatnya. Namun, jangan minum obat tanpa berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Apa itu Apraksia?
Apraksia juga merupakan gangguan motorik dan neurologis. Di sini pasien tidak bisa mengeksekusi dan melakukan gerakan atau gestur. Ini terjadi meskipun memiliki fungsi sensorik dan motorik yang tidak terluka. Apraxia memiliki beberapa variasi. Apraksia ideomotor dan apraksia ideasional adalah yang paling menonjol di antara keduanya.
Tanda-tanda apraksia termasuk kesulitan dengan keterampilan motorik halus, misalnya mengancingkan baju dan mengikat sepatu, meski tidak ada kelumpuhan otot yang terlibat.
Gejala lainnya adalah gangguan pada keterampilan motorik kasar, di mana berjalan atau menjaga keseimbangan jatuh. Kegiatan seperti berolahraga dan menari juga menjadi rumit bagi pasien.
Obat yang pasti untuk apraksia tidak ada. Namun, terapi fisik dan okupasi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki situasi. Di bawah proses penawar, seseorang dapat menemukan latihan dan pengulangan tugas. Ini melatih kembali otak untuk melakukan gerakan secara akurat.
Perbedaan Antara Akinesia dan Apraksia
- Akinesia adalah ketidakmampuan untuk memulai gerakan sukarela, sedangkan apraksia adalah ketidakmampuan untuk melakukan gerakan sukarela.
- Akinesia terjadi dengan kondisi neurologis lain atau efek samping pengobatan. Namun, apraksia juga muncul akibat stroke, cedera otak, dan Alzheimer, yang merusak pusat perencanaan dan pelaksanaan motorik otak.
- Di akinesia, seseorang akan menyaksikan inisiasi gerakan sukarela yang lambat dan gerakan spontan yang berkurang. Di sisi lain, pada apraksia, pasien akan mengalami kesulitan dalam melakukan tugas yang kompleks.
- Pemeriksaan fisik dan penilaian kecepatan gerakan dapat mengetahui apakah seseorang menderita akinesia, sedangkan pengamatan gerakan selama tugas kompleks menunjukkan apakah seseorang menderita apraksia.
- Pengobatan dapat mengobati akinesia, sedangkan terapi fisik dan okupasi dapat memperbaiki apraksia.
Perbandingan Antara Akinesia dan Apraksia
Parameter Perbandingan | akinesia | apraksia |
---|---|---|
Description | Ini adalah ketidakmampuan untuk memulai gerakan sukarela atau keterlambatan dalam memulainya. | Ini adalah gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan untuk melakukan gerakan sukarela tanpa melibatkan kelumpuhan. |
Menyebabkan | Ini dapat disebabkan oleh kondisi neurologis lain atau efek samping dari pengobatan. | Stroke, cedera otak, dan Alzheimer menyebabkan kerusakan pada pusat perencanaan dan pelaksanaan motorik otak; inilah penyebab apraksia. |
Gejala | Dalam gangguan ini, seseorang akan menyaksikan inisiasi gerakan volunter yang lambat bersamaan dengan berkurangnya gerakan spontan. | Dalam kondisi ini, seseorang akan mengalami kesulitan dalam melakukan tugas-tugas yang kompleks. |
Pengobatan | Itu diobati melalui obat-obatan yang meningkatkan aktivitas dopamin. | Terapi fisik dan terapi okupasi dapat memperbaiki kondisi ini sampai batas tertentu. |
Kondisi terkait | Penyakit Parkinson atau kondisi neurologis lainnya. | Stroke, cedera otak, Alzheimer, atau penyakit Parkinson. |