Apa itu Pertanian Berkelanjutan?
Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang berupaya menstabilkan pertimbangan ekologi, finansial, dan sosial untuk memastikan kesesuaian dan kelangsungan sistem pertanian dalam jangka panjang. Hal ini berfokus pada praktik-praktik yang mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mempromosikan konservasi tanah dan air, dan memandu keanekaragaman hayati.
Konsep utama pertanian berkelanjutan mencakup rotasi tanaman, strategi pertanian organik, dan diskon bahan kimia seperti pupuk buatan dan pestisida. Pelatihan petani dalam pertanian berkelanjutan menggunakan penanaman penutup tanah, penanaman asosiasi, dan pengelolaan hama terpadu untuk meningkatkan kebugaran tanah dan membatasi kebutuhan akan masukan dari luar.
Pertanian berkelanjutan juga memberikan penekanan yang kuat pada keterlibatan lokal dan jaringan, mendorong kelayakan moneter bagi petani sekaligus membantu kelompok pedesaan. Dengan memprioritaskan ketahanan terhadap perubahan iklim dan kelestarian lingkungan, pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka tanpa mengorbankan kesejahteraan bumi. Ini mewakili teknik pertanian yang holistik dan berpikiran maju yang berupaya menghadapi tantangan saat ini sambil mempertahankan sumber daya di masa depan.
Apa itu Pertanian Modern?
Pertanian modern, juga disebut pertanian industri atau konvensional, adalah teknik pertanian yang sangat mekanis dan berteknologi maju yang muncul pada pertengahan abad ke-20. Hal ini ditandai dengan pembuatan tanaman dan ternak dalam skala besar untuk memaksimalkan hasil dan kinerja. Pertanian modern sangat bergantung pada pupuk sintetis, pestisida, dan organisme hasil rekayasa genetika (GMO) untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan hewan.
Monokultur, praktik menanam satu jenis tanaman di wilayah yang luas, merupakan hal yang lazim dalam pertanian modern, yang juga dapat menyebabkan kerentanan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, sistem irigasi yang luas dan sistem yang masif digunakan untuk memperoleh tingkat produktivitas yang berlebihan. Metode ini telah memperluas produksi pangan di seluruh dunia secara signifikan, dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat yang sedang berkembang.
Namun, pertanian mutakhir bukannya tanpa kelemahan. Hal ini dapat menyebabkan degradasi tanah, pencemaran air, dan berkurangnya keanekaragaman hayati. Selain itu, penggunaan bahan kimia secara berlebihan dan ketergantungan pada bahan bakar fosil dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk memitigasi masalah ini melalui praktik berkelanjutan dan peningkatan teknologi dalam kerangka pertanian saat ini.
Perbedaan Antara Pertanian Berkelanjutan dan Pertanian Modern
- Tujuan primitif dari pertanian berkelanjutan adalah untuk menghasilkan kelestarian lingkungan, keuntungan ekonomi, dan keadilan sosial dalam jangka panjang. Sedangkan di sisi lain, tujuan pertanian modern adalah meningkatkan keuntungan dan produksi dalam jangka pendek.
- Dalam pertanian berkelanjutan, pendekatan ini menekankan pada penggunaan metode tradisional atau, katakanlah, metode alami untuk menjaga kesehatan tanah, seperti – penanaman penutup tanah, pengomposan, dan rotasi tanaman. Di sisi lain, pertanian modern menekankan penggunaan pupuk kimia yang dapat menurunkan kesehatan tanah.
- Dalam pertanian berkelanjutan, hal ini mendorong produksi tanaman yang terdiversifikasi. Di sisi lain, pertanian modern berfokus pada produksi satu tanaman saja.
- Penggunaan masukan kimia dalam pertanian berkelanjutan bergantung pada alternatif alami dan terkadang menggunakan masukan kimia. Sebaliknya, dalam pertanian modern, pertanian menggunakan herbisida, pupuk, dan pestisida.
- Pertanian berkelanjutan membantu mengurangi jejak karbon. Sebaliknya, pertanian modern berkontribusi besar terhadap emisi karbon.
Perbandingan Antara Pertanian Berkelanjutan dan Pertanian Modern
Parameter Perbandingan | Pertanian Berkelanjutan | Pertanian Modern |
---|---|---|
Tujuan | Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menghasilkan kelestarian lingkungan, keuntungan ekonomi, dan keadilan sosial dalam jangka panjang | Tujuannya adalah untuk meningkatkan keuntungan dan produksi untuk jangka pendek |
Pendekatan Kesehatan Tanah | Hal ini menekankan pada penggunaan metode tradisional atau, katakanlah, metode alami untuk menjaga kesehatan tanah seperti – penanaman penutup tanah, pengomposan, dan rotasi tanaman. | Penekanannya adalah penggunaan pupuk kimia yang dapat menurunkan kesehatan tanah |
Keanekaragaman Tanaman | Ini mendorong produksi tanaman yang terdiversifikasi | Ini berfokus pada menghasilkan tanaman tunggal |
Penggunaan Masukan Bahan Kimia | Mereka sangat bergantung pada alternatif alami dan terkadang menggunakan bahan kimia | Mereka menggunakan herbisida, pupuk, dan pestisida |
Jejak Karbon | Ini membantu dalam pengurangan jejak karbon | Ini berkontribusi besar terhadap emisi karbon |
Referensi
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1300/J064v23n04_08
- https://books.google.co.in/books?hl=en&lr=&id=rswDEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=Difference+Between+Sustainable+Agriculture+and+Modern+Agriculture&ots=A49z3Ta0cS&sig=hBLg80vnVyCs-3MAQ9lP3-HdfAU&redir_esc=y#v=onepage&q=Difference%20Between%20Sustainable%20Agriculture%20and%20Modern%20Agriculture&f=false