Hukum telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Hal ini diperlukan untuk memastikan koeksistensi yang harmonis dalam masyarakat. Beberapa bidang menjamin integritas hukum dalam suatu negara.
Peradilan Pidana dan Kriminologi adalah dua bidang berbeda yang terkait dengan penegakan hukum. Meskipun keduanya mungkin tampak serupa, mereka memiliki karakteristik yang sangat berbeda.
Pengambilan Kunci
- Peradilan pidana menyangkut sistem hukum dan bagaimana menanggapi kejahatan.
- Kriminologi berkaitan dengan sebab dan akibat kejahatan.
- Peradilan pidana lebih berfokus pada aplikasi praktis, sedangkan kriminologi lebih bersifat teoretis.
Peradilan Pidana vs Kriminologi
Perbedaan antara peradilan pidana dan kriminologi adalah bahwa sistem peradilan pidana menjamin penegakan hukum dan penghukuman bagi mereka yang tidak mematuhi hukum. Sebaliknya, kriminologi mempelajari aspek sosial dari suatu kejahatan. Ia melakukan penelitian dan investigasi terperinci untuk menganalisis mengapa kejahatan tertentu terjadi dan dampaknya terhadap masyarakat.

Peradilan Pidana adalah puncak dari hukum, lembaga, dan prosedur yang terjadi sebelum, sesudah atau selama kejahatan.
Seorang pejabat peradilan pidana harus siap untuk bekerja di salah satu dari banyak lembaga kejahatan dan penegakan hukum. Selain itu, sistem peradilan pidana mengikuti prosedur penegakan hukum untuk menghukum para penjahat.
Kriminologi mengacu pada aspek psikologi yang berhubungan dengan dampak sosial dari kejahatan. Kriminolog tidak terlibat dalam menyelesaikan satu kasus pada satu waktu. Sebaliknya, mereka melihat berbagai tindak pidana dan menganalisis perilaku para terdakwa.
Kata kriminologi berasal dari kata Latin crimen, yang berarti tuduhan.
Tabel perbandingan
Parameter Perbandingan | Peradilan Pidana | Kriminologi |
---|---|---|
Definisi | Peradilan Pidana mengacu pada penyediaan keadilan bagi orang-orang yang telah melakukan kegiatan kriminal. | Kriminologi adalah cabang psikologi yang menangani kejahatan dari perspektif sosial. |
Jalur Karir | Jalur karir dalam peradilan pidana meliputi petugas pemasyarakatan, detektif, polisi, petugas percobaan, dan sipir. | Jalur karir dalam kriminologi meliputi agen ATF, advokat korban, agen DEA, agen CIA, peneliti, spesialis keamanan perusahaan, agen keamanan tanah air, dan agen INS. |
Jumlah kasus | Sistem Peradilan Pidana bekerja pada satu kasus pada satu waktu. | Kriminologi bekerja pada banyak kasus sekaligus. |
Fokus | Sistem Peradilan Pidana berfokus pada sistem penegakan hukum. | Kriminologi berfokus pada perspektif sosiologis dan psikologis dari aktivitas kriminal. |
Ideal / Pikiran | Sistem ini mengikuti dua cita-cita: penjahat, seperti pengacara, memiliki hak tertentu, dan pengadilan harus menghukum penjahat mengikuti prosedur yang ditetapkan. | Ada tiga aliran pemikiran utama dalam kriminologi: Sekolah Positivis, Sekolah Chicago, dan Sekolah Klasik. |
Apa itu Peradilan Pidana?
Peradilan Pidana mengacu pada penyediaan keadilan bagi orang-orang yang telah melakukan kegiatan kriminal. Ada tiga bagian utama dari sistem peradilan pidana.
Hal ini termasuk lembaga penegakan hukum seperti polisi, pengadilan dan pengacara pembela dan penuntut, serta lembaga pemenjaraan seperti penjara.
Peradilan Pidana mengacu pada aplikasi praktis kriminologi. Ini terdiri dari beberapa cabang dan departemen yang memperhitungkan praktik kriminologi.
Jalur karir dalam peradilan pidana meliputi petugas pemasyarakatan, detektif, polisi, petugas percobaan, dan sipir. Selain itu, jalur karir dalam peradilan pidana dan kriminologi terkadang tumpang tindih.
Dalam sistem peradilan pidana, terdakwa pertama kali berhubungan dengan petugas polisi. Kemudian, terdakwa dihadirkan di pengadilan, di mana evaluasi kasus berlangsung, dan keadilan ditegakkan.
Jika terbukti bersalah, terdakwa kemudian dipenjara atau dimasukkan ke pusat rehabilitasi sesuai perintah pengadilan. Selain itu, pelaksanaan hukuman mengambil berbagai bentuk dalam kepraktisan.
Kesimpulannya, peradilan pidana adalah puncak dari hukum, institusi, dan prosedur yang terjadi sebelum, sesudah atau selama kejahatan.
Sistem ini mengikuti dua cita-cita: penjahat memiliki hak tertentu, seperti pengacara, dan pengadilan harus menghukum penjahat mengikuti prosedur yang ditetapkan. Dengan demikian, sistem peradilan pidana memastikan hukuman bagi pelanggar hukum.
Apa itu Kriminologi?
Kriminologi adalah cabang psikologi yang menangani kejahatan dari perspektif sosial. Ini mempelajari terjadinya kejahatan dan penyebab serta dampaknya terhadap masyarakat.
Tujuan utama kriminologi adalah untuk melakukan analisis terperinci tentang mengapa kejahatan tertentu terjadi. Kata kriminologi berasal dari kata Latin crimen, yang berarti tuduhan.
Itu tergantung pada penelitian ekstensif yang dilakukan oleh ilmuwan politik, psikolog, filsuf, sosiolog, psikiater, antropolog sosial, ahli biologi, dan sarjana hukum. Beberapa kriminolog juga mempelajari pola perilaku penjahat potensial.
Mereka bertanggung jawab untuk melakukan penelitian dan penyelidikan mendalam sebelum mengambil kesimpulan.
Kriminologi mencakup studi tentang beberapa konsep. Beberapa contohnya mempelajari sifat kejahatan dan penjahat, respons sosial terhadap kejahatan, dan fungsi lembaga penegak hukum.
Ada tiga aliran pemikiran terkemuka dalam kriminologi: Sekolah Positivis, Sekolah Chicago, dan Sekolah Klasik.
Kriminolog memainkan peran penting dalam pemberian keadilan bagi penjahat yang tidak bersalah.
Jalur karir dalam kriminologi meliputi agen ATF, advokat korban, agen DEA, agen CIA, peneliti, spesialis keamanan perusahaan, agen keamanan tanah air, dan agen INS. Kesimpulannya, kriminologi mempelajari berbagai aspek kejahatan yang dilakukan.
Perbedaan Utama Antara Peradilan Pidana dan Kriminologi
- Peradilan Pidana mengacu pada penyediaan keadilan bagi orang-orang yang telah melakukan kegiatan kriminal. Di sisi lain, kriminologi adalah cabang psikologi yang menangani kejahatan dari perspektif sosial.
- Sistem Peradilan Pidana berfokus pada sistem penegakan hukum. Sebaliknya, kriminologi berfokus pada perspektif sosiologis dan psikologis aktivitas kriminal.
- Jalur karir dalam peradilan pidana meliputi petugas pemasyarakatan, detektif, polisi, petugas percobaan, dan sipir. Di sisi lain, jalur karir dalam kriminologi adalah agen ATF, advokat korban, agen DEA, agen CIA, peneliti, spesialis keamanan perusahaan, agen keamanan tanah air, dan agen INS.
- Sistem ini mengikuti dua cita-cita: penjahat, seperti pengacara, memiliki hak tertentu, dan pengadilan harus menghukum penjahat mengikuti prosedur yang ditetapkan. Sebaliknya, ada tiga aliran pemikiran terkemuka dalam kriminologi: Sekolah Positivis, Sekolah Chicago, dan Sekolah Klasik.
- Sistem Peradilan Pidana bekerja pada satu kasus pada satu waktu. Sebaliknya, kriminologi bekerja pada banyak kasus sekaligus.
