LRT vs MRT: Perbedaan dan Perbandingan

LRT (Light Rail Transit) beroperasi di atas tanah pada jalur khusus, melayani jarak yang lebih pendek di wilayah perkotaan, sering berhenti dan berintegrasi dengan infrastruktur jalan yang ada. Sebaliknya, MRT (Mass Rapid Transit) beroperasi di bawah tanah atau di atas tanah, menempuh jarak yang lebih jauh dengan pemberhentian yang lebih sedikit, melayani kapasitas penumpang yang lebih tinggi, dan menjadi tulang punggung jaringan angkutan perkotaan di kota-kota besar.

Pengambilan Kunci

  1. LRT (light rail transit) dan MRT (rapid mass transit) adalah sistem kereta api perkotaan tetapi berbeda dalam skala dan kapasitas.
  2. Sistem LRT berukuran lebih kecil dan melayani wilayah pinggiran kota, sedangkan sistem MRT berukuran lebih besar dan dirancang untuk perjalanan berkapasitas tinggi di wilayah perkotaan.
  3. Sistem LRT memiliki biaya konstruksi dan operasional yang lebih rendah dibandingkan sistem MRT namun mungkin memiliki cakupan dan kapasitas yang terbatas.

LRT vs MRT

LRT, atau Light Rail Transit, adalah sistem angkutan kereta api yang menggunakan kereta api yang lebih kecil dan ringan serta beroperasi dengan hak jalan eksklusif. Sistem LRT digunakan di daerah perkotaan dan pinggiran kota dan dapat berjalan di jalur layang, permukaan tanah, atau terowongan. MRT, atau Mass Rapid Transit, adalah sistem angkutan kereta api yang digunakan di daerah perkotaan yang padat. Sistem MRT dicirikan oleh kereta api berfrekuensi tinggi dan berkapasitas tinggi yang beroperasi pada jalur eksklusif di terowongan atau jalur layang.

LRT vs MRT

Baik LRT maupun MRT merupakan sistem transportasi cepat yang diciptakan untuk memudahkan proses komuter di Malaysia.

LRT mencakup wilayah dalam wilayah kota, sedangkan MRT memfasilitasi perjalanan bagi mereka yang berada di luar batas kota.

Tabel perbandingan

FiturLRTMRT
Tujuan utamaMelayani area lokal dalam kota, dengan fokus menghubungkan area perumahan dan tempat menarik utamaMelayani jarak yang lebih jauh dalam kota atau menghubungkan pinggiran kota ke pusat kota
Ukuran & Kapasitas KeretaKereta yang lebih kecil dengan kapasitas penumpang lebih sedikitKereta yang lebih besar dengan kapasitas penumpang yang lebih tinggi
KecepatanLebih lambat karena lebih sering berhentiLebih cepat karena lebih sedikit pemberhentian dan kemungkinan kecepatan operasional lebih tinggi
BerhentiLebih banyak stasiun, dengan jarak antar pemberhentian lebih pendekLebih sedikit stasiun, dengan jarak antar pemberhentian lebih jauh
BiayaUmumnya tarif lebih rendah karena jarak tempuh yang lebih pendekMungkin memiliki tarif yang lebih tinggi karena jarak yang ditempuh lebih jauh
InfrastrukturTrek mungkin ditinggikan, sejajar, atau di bawah tanah (tergantung sistemnya)Trek berada di bawah tanah
FrekuensiKereta mungkin lebih jarang tiba karena lebih banyak pemberhentianKereta mungkin datang lebih sering karena lebih sedikit pemberhentian

Apa itu LRT?

Light Rail Transit (LRT) adalah bentuk angkutan kereta perkotaan yang beroperasi pada jalur khusus, memberikan keseimbangan antara kapasitas, kecepatan, dan biaya. Sistem LRT dirancang untuk melayani wilayah perkotaan dan pinggiran kota dengan kepadatan penduduk sedang hingga tinggi, menawarkan alternatif terhadap layanan bus tradisional dan sistem kereta api yang lebih berat seperti kereta bawah tanah atau jalur metro.

Baca Juga:  Mengemudi vs Bepergian: Perbedaan dan Perbandingan

Karakteristik LRT

  1. Konfigurasi Lacak: Sistem LRT menampilkan kombinasi jalur sebidang, layang, dan bawah tanah. Namun, jalur ini sebagian besar berjalan di jalur datar (di darat) atau di jalur layang, yang membedakannya dari sistem rel berat seperti kereta bawah tanah, yang terutama beroperasi di bawah tanah.
  2. Jenis kendaraan: Kendaraan LRT lebih ringan dan lebih kecil dibandingkan dengan yang digunakan pada sistem kereta berat. Kereta ini dapat bervariasi mulai dari gerbong tunggal hingga kereta yang lebih panjang, bergantung pada permintaan dan kebutuhan kapasitas rute.
  3. Stasiun dan Pemberhentian: Sistem LRT mencakup stasiun-stasiun yang dirancang untuk sering berhenti, dan berjarak lebih berdekatan dibandingkan dengan sistem kereta api berat. Hal ini memungkinkan akses yang lebih mudah di wilayah perkotaan dan memfasilitasi perjalanan yang lebih singkat antar tujuan.
  4. Integrasi dengan Infrastruktur Perkotaan: Jalur LRT terintegrasi dengan jalan raya yang ada, memungkinkan akses mudah dan konektivitas tanpa batas dengan moda transportasi lain, seperti bus, sepeda, dan jalur pejalan kaki.
  5. Elektrifikasi: Kendaraan LRT ditenagai oleh listrik, baik melalui kabel overhead atau sistem rel ketiga. Hal ini menjadikannya lebih ramah lingkungan dibandingkan bus bertenaga diesel atau sistem kereta api berat yang mengandalkan bahan bakar fosil.
  6. Layanan Sering: Sistem LRT menawarkan interval layanan yang sering, terutama pada jam sibuk, untuk mengakomodasi tingginya permintaan transportasi perkotaan.
  7. Biaya dan Konstruksi: Pembangunan jalur LRT lebih murah dibandingkan dengan sistem kereta berat seperti kereta bawah tanah. Pembangunannya hanya menimbulkan sedikit gangguan terhadap infrastruktur yang ada, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih layak untuk memperluas jaringan angkutan perkotaan.
lrt

Apa itu MRT?

Mass Rapid Transit (MRT) adalah jenis sistem angkutan kereta api perkotaan yang dirancang untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara efisien melintasi wilayah metropolitan. Jaringan MRT terdiri dari kereta berkapasitas tinggi yang beroperasi pada jalur khusus, dengan stasiun-stasiun yang berlokasi strategis untuk melayani pusat populasi besar dan pusat transportasi.

Karakteristik MRT

  1. Operasi Bawah Tanah dan Ketinggian: Sistem MRT beroperasi di bawah tanah di kawasan perkotaan yang padat untuk meminimalkan penggunaan lahan dan gangguan lalu lintas. Mereka juga dapat berjalan di jalur layang di daerah pinggiran kota dimana ruang lebih tersedia. Hal ini memungkinkan jalur MRT melintasi jarak jauh dengan cepat dan efisien, menghubungkan berbagai bagian kota.
  2. Kendaraan Berkapasitas Tinggi: Kereta MRT dirancang untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar, dan setiap kereta terdiri dari beberapa gerbong. Kereta api ini dapat menampung ribuan penumpang pada jam sibuk, menjadikannya ideal untuk lingkungan perkotaan yang padat penduduk.
  3. Pemberhentian Terbatas: Jalur MRT memiliki jumlah stasiun yang lebih sedikit dibandingkan dengan transportasi perkotaan lainnya, dengan jarak antar stasiun yang lebih jauh untuk memfasilitasi waktu perjalanan yang lebih cepat. Pendekatan pemberhentian terbatas ini memungkinkan sistem MRT untuk menempuh jarak yang luas dengan tetap mempertahankan kecepatan dan efisiensi yang tinggi.
  4. Integrasi dengan Jaringan Transit: Sistem MRT terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti bus, kereta api komuter, dan infrastruktur bersepeda. Konektivitas tanpa batas ini memungkinkan penumpang untuk berpindah antar moda transportasi dengan mudah, sehingga meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas jaringan transportasi secara keseluruhan.
  5. Layanan Frekuensi Tinggi: Jalur MRT beroperasi dengan frekuensi tinggi, terutama pada jam sibuk, untuk mengakomodasi banyaknya penumpang yang melakukan perjalanan dalam kota. Layanan yang sering ini memastikan waktu tunggu yang minimal bagi penumpang, menjadikan sistem MRT sebagai moda transportasi yang nyaman dan dapat diandalkan.
  6. Sistem Persinyalan dan Kontrol Tingkat Lanjut: Jaringan MRT menggunakan sistem persinyalan dan kontrol yang canggih untuk memastikan pengoperasian kereta api yang aman dan efisien. Sistem ini mencakup kendali kereta otomatis, informasi penumpang real-time, dan mekanisme tanggap darurat, sehingga meningkatkan keandalan dan keamanan sistem MRT secara keseluruhan.
  7. Elektrifikasi dan Kelestarian Lingkungan: Kereta MRT ditenagai oleh listrik, mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Banyak sistem MRT juga menggabungkan fitur hemat energi, seperti pengereman regeneratif dan lampu LED, untuk lebih meminimalkan dampak lingkungan.
mrt

Perbedaan Utama Antara LRT dan MRT

  • Konfigurasi Lacak:
    • LRT beroperasi pada jalur sebidang atau layang, sedangkan MRT umumnya beroperasi di bawah tanah atau jalur layang.
  • Kapasitas dan Pemberhentian:
    • LRT melayani jarak yang lebih pendek dengan pemberhentian yang sering, melayani volume penumpang sedang, sedangkan MRT melayani jarak yang lebih jauh dengan pemberhentian yang lebih sedikit, dan mengakomodasi kapasitas penumpang yang lebih tinggi.
  • Integrasi dan Konektivitas:
    • Jalur LRT terintegrasi dengan infrastruktur jalan yang ada dan melayani wilayah perkotaan dan pinggiran kota, menyediakan konektivitas tanpa batas di dalam kota. Sebaliknya, sistem MRT dirancang untuk berfungsi sebagai tulang punggung jaringan angkutan perkotaan, menghubungkan pusat-pusat populasi besar dan pusat transportasi dengan pemberhentian terbatas.
  • Biaya dan Konstruksi:
    • Sistem LRT lebih murah untuk dibangun dan dipelihara dibandingkan dengan sistem MRT karena konfigurasi jalurnya yang lebih sederhana dan jarak antar stasiun yang lebih pendek.
  • Kecepatan dan Waktu Perjalanan:
    • Sistem MRT beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi dan menawarkan waktu perjalanan yang lebih singkat antar tujuan karena terbatasnya pemberhentian dan jalur khusus, menjadikannya ideal untuk menempuh jarak yang lebih jauh secara efisien.
  • Elektrifikasi dan Dampak Lingkungan:
    • Baik sistem LRT maupun MRT menggunakan tenaga listrik untuk keretanya, sehingga berkontribusi terhadap pengurangan dampak lingkungan dibandingkan dengan pilihan angkutan bertenaga diesel.
Perbedaan Antara LRT dan MRT

Referensi

  1. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0966692303000589
  2. https://www.ejrcf.or.jp/jrtr/jrtr16/pdf/f33_satre.pdf
  3. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0264275103000143
Baca Juga:  IndiGo vs Go Air: Perbedaan dan Perbandingan

Terakhir Diperbarui : 01 Maret 2024

dot 1
Satu permintaan?

Saya telah berusaha keras menulis posting blog ini untuk memberikan nilai kepada Anda. Ini akan sangat membantu saya, jika Anda mempertimbangkan untuk membagikannya di media sosial atau dengan teman/keluarga Anda. BERBAGI ADALAH ️

20 pemikiran pada “LRT vs MRT: Perbedaan dan Perbandingan”

  1. Artikel tersebut cukup informatif dan diteliti dengan baik. Saya khususnya menemukan latar belakang sejarah kedua sistem itu sangat menarik.

    membalas
  2. Saya mendapatkan pengalaman belajar yang luar biasa saat membaca artikel ini. Informasi disajikan dengan tingkat kejelasan dan detail yang tinggi.

    membalas
  3. Terima kasih atas perbandingan detail antara sistem LRT dan MRT. Menarik untuk mempelajari perbedaan zona operasional dan kecepatan.

    membalas
  4. Artikel ini ditulis dengan sangat baik dan memberikan pemahaman komprehensif tentang sistem LRT dan MRT. Saya menghargai tabel perbandingan terperinci.

    membalas
  5. Artikel ini memberikan gambaran komprehensif tentang sistem LRT dan MRT. Sangat menarik untuk mempelajari latar belakang sejarah dan perbedaan operasional mereka.

    membalas
  6. Artikel ini menyajikan perbandingan yang jelas dan ringkas antara LRT dan MRT. Fokus pada perbedaan dan persamaan utama menjadikannya bacaan yang berwawasan luas.

    membalas
  7. Artikel tersebut memberikan perbandingan yang bagus antara sistem LRT dan MRT. Data dan informasi yang disajikan cukup berharga dalam memahami perbedaannya.

    membalas
  8. Artikel tersebut memberikan perbandingan mendalam antara LRT dan MRT. Saya sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan kecepatan dan kapasitas.

    membalas

Tinggalkan Komentar

Ingin menyimpan artikel ini untuk nanti? Klik hati di pojok kanan bawah untuk menyimpan ke kotak artikel Anda sendiri!