Syiah dan Sunni adalah dua sekte besar Islam yang berbeda keyakinannya mengenai penerus sah Nabi Muhammad. Muslim Syiah percaya pada kepemimpinan Ali dan keturunannya, sedangkan Sunni mengikuti kepemimpinan empat khalifah pertama setelah Nabi. Perpecahan ini memiliki akar sejarah pada awal sejarah Islam dan telah menyebabkan perbedaan teologis, yurisprudensi, dan ritualistik antara kedua kelompok tersebut.
Pengambilan Kunci
- Syiah dan Sunni adalah dua cabang Islam yang paling luas.
- Muslim Syiah percaya bahwa Ali, sepupu, dan menantu Nabi Muhammad, adalah penggantinya yang sah, sedangkan Muslim Sunni berpikir bahwa empat khalifah pertama adalah penerus yang sah.
- Syiah dan Sunni memiliki keyakinan dan praktik yang berbeda mengenai sholat, hari raya keagamaan, dan aspek lain dari keyakinan Islam.
Syiah vs Sunni
Perbedaan antara Syiah dan Sunni adalah bahwa orang Syiah percaya bahwa setelah kepergian Muhammad, keturunan yang sah harus menjadi khalifah keempat Ali, yang merupakan menantu dan sepupu dari Nabi tercinta. Pada saat yang sama, orang-orang Sunni percaya bahwa tanggung jawab kepemimpinan seharusnya jatuh pada empat khalifah pertama satu per satu: Abu Bakar, Omar, Osman, dan terakhir, Ali.
Tabel perbandingan
Fitur | Sunni | Syiah |
---|---|---|
Arti Nama | “pengikut tradisi” | “pendukung Ali” |
Perkiraan Persentase Muslim | 90% | 10% |
Lokasi | Kebanyakan negara-negara Muslim | Iran, Irak, Yaman |
Penerus Nabi | Dipilih oleh komunitas | Ditunjuk Nabi sebagai sepupu sekaligus menantunya, Ali |
Kepemimpinan | Khalifah (pemimpin terpilih) | Imam (keturunan Ali, dianggap mendapat petunjuk ilahi) |
Jumlah Imam | None | 12, dengan tanggal 12 yang belum datang (مهدي, al-Mahdi) |
Teks Agama | Quran dan Sunnah (perkataan dan tindakan Nabi) | Quran dan Ahl al-Bayt (tulisan dan ajaran keluarga Nabi) |
Praktek | Sholat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, haji | Praktek serupa, dengan beberapa variasi dalam ritual doa dan tradisi berkabung |
Siapakah Muslim Syiah?
Islam Syiah, juga dikenal sebagai Syiah, adalah salah satu dari dua cabang utama Islam, selain Islam Sunni. Istilah “Syiah” berasal dari kata Arab “Shi'atu Ali,” yang berarti “pengikut Ali,” mengacu pada Ali ibn Abi Thalib, sepupu dan menantu nabi Islam Muhammad. Muslim Syiah percaya bahwa Ali, bersama keturunannya yang dikenal sebagai Imam, adalah penerus sah kepemimpinan Muhammad.
Keyakinan dan Praktek
- Imamah: Kepercayaan sentral Islam Syiah berkisar pada konsep Imamah, yang mengacu pada kepemimpinan komunitas Islam yang ditahbiskan Tuhan setelah wafatnya Nabi Muhammad. Muslim Syiah percaya pada garis dua belas Imam, dimulai dengan Ali dan diakhiri dengan Muhammad al-Mahdi, yang diyakini gaib dan akan kembali sebagai Mahdi, sosok mesianis, untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.
- Kewenangan Imam: Muslim Syiah menganggap para Imam sebagai orang yang maksum dan memiliki ilmu ketuhanan, mampu membimbing masyarakat baik secara spiritual maupun duniawi. Mereka menganggap mereka sebagai penafsir hukum Islam (Syariah) yang sah dan penjaga iman.
- Ritual Duka: Muslim Syiah memperingati peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad dan keluarganya, khususnya kesyahidan putra Ali, Husain bin Ali, dan para sahabat di Pertempuran Karbala. Ritual tersebut antara lain prosesi berkabung, pembacaan elegi (majalis), dan penyerangan diri (matam) sebagai wujud rasa duka dan solidaritas.
- Ta'ziyah: Muslim Syiah juga menjalankan ritual zikir dan berkabung, seperti membangun bangunan sementara yang disebut “Tenda Berkabung” (Ta'ziyah) selama bulan Muharram, untuk memperingati kesyahidan Husain bin Ali dan para pengikutnya.
Cabang Pembantu
- Dua Belas Syiah: Cabang Islam Syiah terbesar adalah Syiah Dua Belas, yang meyakini suksesi dua belas Imam, diakhiri dengan Muhammad al-Mahdi. Syiah Dua Belas adalah sekte Syiah yang dominan di negara-negara seperti Iran, Irak, Bahrain, dan Lebanon.
- Syiah Ismaili: Syiah Ismaili, juga dikenal sebagai Seveners, mengikuti garis tujuh Imam dimulai dengan Ismail ibn Jafar dan diakhiri dengan Muhammad ibn Ismail. Mereka mempunyai praktik dan kepercayaan yang berbeda dan banyak ditemukan di kawasan seperti Asia Selatan, Afrika Timur, dan Asia Tengah.
- Zaidi Syiah: Zaidi Syiah, dinamai Zaid ibn Ali, adalah cabang kecil Islam Syiah yang sebagian besar ditemukan di Yaman. Mereka mengikuti garis Imam keturunan Zaid ibn Ali dan memiliki perspektif teologis dan hukum yang unik.
Siapakah Muslim Sunni?
Islam Sunni merupakan cabang Islam terbesar, yang mencakup mayoritas populasi Muslim global. Istilah “Sunni” berasal dari kata Arab “Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah,” yang berarti “orang-orang yang memiliki tradisi dan komunitas,” yang menekankan kepatuhan terhadap praktik dan konsensus komunitas Islam. Muslim Sunni menelusuri keyakinan dan praktik mereka pada ajaran Nabi Muhammad, sebagaimana tercatat dalam Al-Qur'an dan Hadits (perkataan dan tindakan Nabi).
Keyakinan dan Praktek
- Khalifah: Muslim Sunni percaya pada legitimasi kekhalifahan, yang mengacu pada kepemimpinan politik dan agama komunitas Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad. Mereka mengakui empat khalifah pertama—Abu Bakar, Umar ibn al-Khattab, Utsman ibn Affan, dan Ali ibn Abi Thalib—sebagai pemimpin saleh yang dikenal sebagai “Khalifah yang Dipimpin dengan Benar.” Muslim Sunni menganggap kekhalifahan sebagai posisi yang diisi oleh pemimpin terpilih dari masyarakat.
- Ijtihad dan Taqlid: Islam Sunni mendorong penggunaan penalaran independen (ijtihad) dalam kerangka hukum Islam (Syariah), yang memungkinkan para ulama menafsirkan dan menerapkan prinsip-prinsip agama pada isu-isu kontemporer. Namun, Muslim Sunni juga mengakui otoritas sekolah hukum (madzhab) yang didirikan dan mungkin mengikuti sekolah pemikiran tertentu (taqlid) yang dipimpin oleh ulama terkenal seperti Abu Hanifa, Malik ibn Anas, Al-Syafi'i, dan Ahmad ibn Hanbal.
- Lima Rukun Islam: Seperti semua Muslim, Sunni menganut Lima Rukun Islam, yang meliputi pernyataan iman (Syahadat), doa ritual (Salah), sedekah (Zakat), puasa selama bulan Ramadhan (Sawm), dan ziarah ke Mekah (Haji). ) bagi yang mampu.
- Hukum dan Yurisprudensi Islam: Muslim Sunni mengikuti sistem hukum komprehensif yang berasal dari Al-Qur'an, Hadits, konsensus (ijma'), dan analogi (qiyas). Para ahli hukum (fuqaha) dalam berbagai mazhab Sunni menafsirkan sumber-sumber ini untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku pribadi, hukum keluarga, perdagangan, dan pemerintahan.
Cabang Pembantu
- Hanafi: Mazhab Hanafi, dinamai menurut pendirinya Abu Hanifa, adalah salah satu mazhab Sunni tertua dan paling banyak diikuti. Penyakit ini dominan di negara-negara seperti Turki, Asia Tengah, anak benua India, dan sebagian dunia Arab.
- Maliki : Mazhab Maliki yang didirikan oleh Malik bin Anas tersebar luas di Afrika Utara, Afrika Barat, dan sebagian Jazirah Arab. Dikenal karena ketergantungannya pada praktik masyarakat Madinah dan fleksibilitasnya dalam beradaptasi dengan adat istiadat setempat.
- Syafi'i: Mazhab Syafi'i yang didirikan oleh Al-Syafi'i berpengaruh di Asia Tenggara, sebagian Afrika Timur, dan Timur Tengah. Ini menekankan keutamaan Al-Qur'an dan Hadits dan ditandai dengan pendekatan sistematis terhadap penalaran hukum.
- Hanbali : Mazhab Hanbali yang didirikan oleh Ahmad bin Hanbal tersebar luas di Arab Saudi dan beberapa wilayah Jazirah Arab. Ia dikenal karena ketaatannya yang ketat terhadap Al-Qur'an, Hadits, dan pandangan para cendekiawan Islam awal.
Perbedaan Utama Antara Syiah dan Sunni
- Suksesi Kepemimpinan:
- Syiah: Percaya pada kepemimpinan Ali dan keturunannya, yang dikenal sebagai Imam, sebagai penerus sah Nabi Muhammad.
- Sunni: Mengakui empat khalifah pertama—Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali—sebagai pemimpin yang sah, dengan kepemimpinan yang dipilih berdasarkan konsensus atau pemilihan dari dalam masyarakat.
- Konsep Imamat:
- Syiah: Menganggap para Imam sebagai orang yang maksum dan ditunjuk oleh Tuhan, memiliki otoritas spiritual dan temporal untuk menafsirkan hukum Islam dan membimbing masyarakat.
- Sunni: Jangan mengaitkan infalibilitas kepada para pemimpin, mengakui ulama dan ahli hukum sebagai penafsir hukum Islam dalam kerangka mazhab.
- Duka dan Peringatan:
- Syiah: Melakukan ritual berkabung, khususnya selama bulan Muharram, untuk memperingati kesyahidan Husain bin Ali di Pertempuran Karbala.
- Sunni: Meskipun berkabung atas orang yang meninggal adalah praktik umum, Muslim Sunni biasanya tidak melakukan ritual rumit khusus untuk kesyahidan Husain atau para Imam.
- Sekolah Hukum dan Interpretasinya:
- Syiah: Menafsirkan hukum Islam terutama melalui ajaran para Imam, dengan sedikit penekanan pada sekolah hukum formal.
- Sunni: Mengikuti salah satu dari empat mazhab hukum utama (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali) untuk urusan yurisprudensi, memungkinkan adanya penalaran independen dalam kerangka metodologi yang telah ditetapkan.
- Distribusi geografis:
- Syiah: Terkonsentrasi di wilayah seperti Iran, Irak, Bahrain, Lebanon, dan sebagian Asia Selatan.
- Sunni: Dominan di negara-negara Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Selatan, termasuk Arab Saudi, Mesir, Turki, dan Indonesia.
- Perbedaan Teologis:
- Syiah: Menekankan konsep keadilan ilahi dan peran para Imam sebagai perantara antara Tuhan dan umat manusia.
- Sunni: Fokus pada konsep rahmat ilahi dan menekankan pentingnya mengikuti teladan Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
- https://muse.jhu.edu/article/369714
- https://www.livingston.org/cms/lib4/NJ01000562/Centricity/Domain/578/The%20Origins%20of%20the%20Shia.docx
Terakhir Diperbarui : 06 Maret 2024
Chara Yadav memegang gelar MBA di bidang Keuangan. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan topik terkait keuangan. Dia telah bekerja di bidang keuangan selama sekitar 25 tahun. Dia telah mengadakan beberapa kelas keuangan dan perbankan untuk sekolah bisnis dan komunitas. Baca lebih lanjut tentang dia halaman bio.
Saya menghargai rincian perbedaan utama antara Islam Syiah dan Sunni. Memahami nuansa keyakinan ini sangat penting untuk mendorong dialog dan kerja sama lintas budaya.
Tentu saja, Alex. Artikel ini memberikan gambaran komprehensif tentang kompleksitas dan perbedaan dalam tradisi Islam.
Memang benar, Alex. Dialog antaragama dapat ditingkatkan secara signifikan melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman agama.
Saya sungguh kagum dengan betapa dalamnya perbedaan teologis dan aspek budaya antara Islam Syiah dan Sunni. Hal ini menunjukkan betapa kayanya keberagaman di dunia Islam.
Saya menemukan perbandingan keyakinan Syiah dan Sunni ini sangat mencerahkan. Menarik untuk melihat bagaimana interpretasi sejarah yang berbeda-beda telah membentuk praktik dan ritual mereka. Terima kasih telah berbagi!
Implikasi historis dan budaya dari perpecahan Syiah-Sunni mempunyai dampak yang luas terhadap dunia Muslim. Hal ini membantu dalam memahami konteks dinamika keagamaan yang lebih luas.
Perbandingan rinci yang disajikan di sini sangat membantu dalam memahami perbedaan doktrinal antara Syiah dan Sunni. Penting untuk menghargai variasi-variasi ini untuk menumbuhkan pemahaman dan toleransi antaragama yang lebih besar.
Tentu saja, Lea. Mempelajari kepercayaan dan tradisi agama yang berbeda dapat berkontribusi besar dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis.
Perincian ciri-ciri dan keyakinan utama Islam Syiah dan Sunni sangatlah informatif. Ini berfungsi sebagai sumber penting bagi mereka yang mencari wawasan lebih dalam tentang tradisi Islam.
Tentu saja, Lola. Sebagai mahasiswa studi agama, artikel ini sangat membantu dalam memperluas pemahaman saya tentang keberagaman Islam.
Aku sangat setuju, Lola. Analisis bernuansa yang diberikan dalam posting ini sungguh terpuji.
Perbedaan antara aliran Islam Syiah dan Sunni merupakan sumber kompleksitas dalam politik Timur Tengah. Penting bagi para pengambil kebijakan dan analis untuk memahami perbedaan-perbedaan ini demi keterlibatan yang efektif di kawasan ini.
Tentu saja, Harrison. Dinamika keagamaan sangat terkait dengan struktur politik dan sosial di Timur Tengah.
Artikulasi keyakinan, praktik, dan konteks sejarah Islam Syiah dan Sunni bersifat komprehensif dan menarik. Hal ini berkontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik mengenai keberagaman agama.
Tentu saja, Adele. Pemahaman yang mendalam tentang keberagaman agama sangat penting untuk mendorong inklusivitas dan saling menghormati.
Memang benar, Adele. Tulisan ini memberikan wawasan berharga tentang keberagaman tradisi Islam.
Artikel ini menyoroti ketegangan agama dan geopolitik yang timbul dari perpecahan Syiah-Sunni, dan memberikan wawasan berharga untuk memahami kompleksitas Timur Tengah.
Benar, Joe. Kita memerlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dinamika ini untuk analisis dan keterlibatan yang bermakna di kawasan ini.
Eksplorasi mendalam terhadap Islam Syiah dan Sunni menambah pemahaman kita tentang dinamika kompleks di dunia Muslim. Terima kasih atas artikel yang penuh wawasan ini.
Saya sangat setuju. Sebuah karya yang diteliti dengan baik dan informatif yang meningkatkan pemahaman kita tentang tradisi Islam.
Tentu saja, Wilson. Tulisan ini menyoroti perlunya pemahaman dan dialog yang berbeda dalam menyikapi keberagaman agama.