Sinyal Stasioner vs Non-Stasiun: Perbedaan dan Perbandingan

Sinyal adalah kuantitas terukur dalam sistem fisik yang diproduksi di dalam sistem. Ini dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik yang diperoleh secara digital.

Klasifikasi sinyal dapat dilakukan di bawah berbagai lensa. Ini dapat dilakukan dalam hal kontinuitas (Kontinu vs diskrit), periodisitas (Periodik vs Aperiodik), probabilitas (Deterministik versus acak), stasioneritas (stasioner versus non-stasioner), dll.

Pengambilan Kunci

  1. Sinyal stasioner memiliki sifat statistik yang tidak berubah dari waktu ke waktu, sementara sifat sinyal non-stasioner berubah.
  2. Sinyal stasioner lebih dapat diprediksi dan lebih mudah dianalisis, sedangkan sinyal non-stasioner memerlukan metode analisis lanjutan.
  3. Sinyal stasioner cocok untuk sistem invarian waktu linier, sedangkan sinyal nonstasioner lebih umum dalam aplikasi dunia nyata.

Sinyal Stasioner vs Non-Stasiun

Perbedaan antara sinyal stasioner dan non-stasioner adalah sifat sinyal proses statis tidak berubah terhadap waktu. Sebaliknya, sinyal Non-stasioner adalah proses yang tidak konsisten dengan waktu.

Sinyal stasioner vs Non stasioner

Pidato dapat dianggap sebagai bentuk sinyal non-stasioner. Bentuk tanda sintetis lainnya adalah segitiga, gelombang, dll.


 

Tabel perbandingan

Parameter PerbandinganSinyal StasionerNon-Stasiun
WaktuPeriode sinyal statis tetap konstan setiap saat.Periode untuk sinyal non-stasioner bervariasi terhadap waktu dan tidak konstan.
FrekuensiFrekuensi sinyal stasioner tetap konstan di seluruh prosesFrekuensi gelombang Non-stasioner terus berubah selama proses berlangsung.
Konten SpektralKonten spektral untuk sinyal Stasioner adalah konstanRentang spektral bersifat dinamis dan terus berubah jika ada panggilan non-stasioner.
Persamaan FourierTransformasi Fourier bagus dalam merepresentasikan sinyal stasionerTransformasi Fourier tidak bagus dalam merepresentasikan sinyal non-stasioner.
contohFrekuensi konstan sinewave nada tunggal, gelombang sinus multitone dengan frekuensi konstanSinyal ucapan, Gelombang multinada dengan frekuensi bervariasi

 

Apa itu Sinyal Stasioner?

Sinyal stasioner adalah gelombang yang dihasilkan dengan menjaga periode dan nilai konten spektral konstan. Sinyal tetap dapat dihasilkan melalui perangkat lunak atau generator fungsi sebagai gelombang sinus.

Baca Juga:  Kristal vs Kristal: Perbedaan dan Perbandingan

Stasioneritas menjelaskan perilaku gelombang sinyal dalam hubungannya dengan frekuensi dan waktunya. Di sini, jika frekuensi gelombang sinus diubah, gelombang yang sama sekali baru dirancang; karenanya tidak akan tetap stasioner lagi.

Baik gelombang sinus frekuensi konstan singleton dan multitone merupakan contoh sinyal stasioner. Keduanya dapat direpresentasikan melalui dua perbedaan persamaan.

Contoh lain dari Sinyal Stasioner adalah;

  1. White Noise– Dalam kasus derau putih, nilai sinyal apa pun memiliki kemungkinan yang sama mengenai nilai sinyal lainnya pada titik referensi jarak jauh.
  2. Suhu– dapat dianggap sebagai single stasioner untuk waktu yang singkat.
sinyal stasioner 1
 

Apa itu Sinyal Non-Stasiun?

Sinyal non-stasioner adalah ketika asumsi dasar yang mendefinisikan panggilan stasioner tidak lagi valid.

Representasi gelombang sinus dari persamaan non-stasioner karenanya terus berubah. Isi spektral untuk sinyal tersebut juga tidak konstan.

Pertama, sinyal ucapan mungkin memiliki beberapa komponen frekuensi dalam interval waktu tertentu.

Kedua, interval itu sendiri mungkin sangat pendek kurang dari 10-30msec dibandingkan dengan 250msec.

Oleh karena itu, dalam sebuah sinyal ucapan, akan ada beberapa set isi frekuensi, yang cenderung berubah secara dinamis terhadap waktu.

sinyal non stasioner

Perbedaan Utama Antara Sinyal Stasioner dan Non-Stasiun

  1. Transformasi Fourier memberikan hasil yang baik untuk sinyal stasioner, sedangkan itu bukan representasi yang baik untuk sinyal non-stasioner.
  2. Contoh sinyal stasioner termasuk white noise, single-nada gelombang sinus dengan frekuensi konstan dan gelombang sinus multitone dengan frekuensi konstan. Sebaliknya, contoh sinyal Non-stasioner termasuk sinyal Pidato dan gelombang sinus multinada dengan frekuensi bervariasi.

Referensi
  1. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0888327004001517
  2. https://royalsocietypublishing.org/doi/abs/10.1098/rspa.2006.1761
Baca Juga:  Cottagecore vs Farmhouse: Perbedaan dan Perbandingan

Terakhir Diperbarui : 11 Juni 2023

dot 1
Satu permintaan?

Saya telah berusaha keras menulis posting blog ini untuk memberikan nilai kepada Anda. Ini akan sangat membantu saya, jika Anda mempertimbangkan untuk membagikannya di media sosial atau dengan teman/keluarga Anda. BERBAGI ADALAH ️

23 pemikiran tentang "Sinyal Stasioner vs Non-Stasiun: Perbedaan dan Perbandingan"

  1. Penjelasan ilmiah dengan pendekatan multi-lensa ini merupakan sebuah mahakarya. Ini memberikan dasar kokoh yang sempurna untuk pemahaman apa pun tentang sinyal sistem fisik.

    membalas
  2. Tabel perbandingan adalah bagian yang paling berguna. Ini membantu saya memahami konsep dengan jelas. Saya yakin pendekatan ini cocok untuk khalayak yang lebih luas.

    membalas

Tinggalkan Komentar

Ingin menyimpan artikel ini untuk nanti? Klik hati di pojok kanan bawah untuk menyimpan ke kotak artikel Anda sendiri!